Dia betul-betul sendirian. Matahari mulai terbenam. Bayang-bayang panjang merayap sepanjang padang. Angin dingin pelan berhembus bersama bayang-bayang, menimbulkan bunyi-bunyi seram di antara rerumputan. Anak Kambing bergidik saat memikirkan si Serigala Jahat. Lalu ia mulai melompat-lompat melintasi padang, mengembik-embik memanggil ibunya. Tapi belum separuh jalan, dekat rerimbunan pohon, muncullah si Serigala!
Anak Kambing tahu harapannya tipis.
“Aku mohon, Tuan Serigala,” katanya gemetar. “Aku tahu engkau akan menyantapku. Tapi sebelumnya, tiupkanlah dulu satu lagu dengan serulingmu karena aku ingin menari dan bergembira selagi masih bisa.”
Anak Kambing tahu harapannya tipis.
“Aku mohon, Tuan Serigala,” katanya gemetar. “Aku tahu engkau akan menyantapku. Tapi sebelumnya, tiupkanlah dulu satu lagu dengan serulingmu karena aku ingin menari dan bergembira selagi masih bisa.”
Serigala setuju. Dia senang memainkan sedikit musik sebelum makan, maka ia mulai meniupkan satu lagu riang. Anak Kambing melompat dan bergoyang-goyang penuh semangat.
Sementara itu, kawanan kambing sedang bergerak perlahan menuju rumah. Di keheningan malam, tiupan seruling Serigala terdengar sampai jauh. Anjing-anjing gembala menegakkan telinga mereka. Mereka mengenali lagu yang Serigala selalu nyanyikan sebelum berpesta dan mereka buru-buru kembali ke padang rumput. Lagu si Serigala mandek seketika, dan sembari berlari, dengan anjing-anjing mengejar dekat di belakangnya, ia menyumpahi dirinya sendiri karena memainkan seruling demi bersenang-senang, padahal ia seharusnya teguh pada niat semula untuk memangsa si Anak Kambing.
Hikmah cerita ini adalah jangan biarkan apa pun mengalihkanmu dari tujuan yang ingin kau raih.
Sementara itu, kawanan kambing sedang bergerak perlahan menuju rumah. Di keheningan malam, tiupan seruling Serigala terdengar sampai jauh. Anjing-anjing gembala menegakkan telinga mereka. Mereka mengenali lagu yang Serigala selalu nyanyikan sebelum berpesta dan mereka buru-buru kembali ke padang rumput. Lagu si Serigala mandek seketika, dan sembari berlari, dengan anjing-anjing mengejar dekat di belakangnya, ia menyumpahi dirinya sendiri karena memainkan seruling demi bersenang-senang, padahal ia seharusnya teguh pada niat semula untuk memangsa si Anak Kambing.
Hikmah cerita ini adalah jangan biarkan apa pun mengalihkanmu dari tujuan yang ingin kau raih.
Aesop adalah seorang pendongeng (storyteller) yang hidup di Yunani sekitar 600 tahun sebelum Masehi. Yang istimewa dari Aesop adalah, ia menuangkan kebijakan2 atau kadang kritikan2nya dalam bentuk cerita binatang atau fable. Sumber dari www.cmindonesia.com
COPYRIGHT © 2013 ARTIKEL PENDIDIKAN
Mengutip atau mengcopy berita di situs ini setidak-tidaknya harus mencantumkan Artikel Pendidikan sebagai sumber berita.
|
0 komentar:
Posting Komentar