Kembang pepasren manah lan jiwo engkang salit kawruh... Bunga penghias hati dan jiwa yang haus akan ilmu.... A flower adorning your hearth and soul that thirsty of knowledge

1/28/2013

Legenda Atlantis, Indonesia Masuk Wilayahnya?



Peta dugaan kota Atlantis di Indonesia (Google map/NASA)
ATLANTIS adalah legenda, Atlantis adalah misteri, dan Atlantis selalu mengundang pertanyaan. Benua yang disebut sebagai taman eden atau surga itu diyakini menjadi pusat peradaban dunia pada zaman es.
Meskipun manusia sudah mencari sisa-sisa keberadaan kota ini selama ratusan tahun dan lebih dari 5.000 buku mengenai Atlantis diterbitkan, tidak ada satu pun yang bisa memastikan di mana sebenarnya Atlantis berada dan benarkah Atlantis itu memang ada atau hanya dongeng yang dikisahkan filsuf Yunani, Plato. Ratusan ekspedisi yang menjelajahi Siprus, Afrika, Laut Mediterania, Amerika Selatan, Kepulauan Karibia hingga Mesir untuk mencari jejak Atlantis pun belum memperoleh bukti valid di mana surga Atlantis berada.
Setelah puluhan wilayah sebelumnya tidak juga memberi bukti valid, Indonesia kini disebut-sebut sebagai tempat Atlantis sesungguhnya, sebuah surga dunia yang tenggelam dalam waktu sehari semalam. Di antara begitu banyak pakar yang meyakini Atlantis berada di Indonesia adalah Profesor Arysio Santos. Geolog dan fisikawan nuklir asal Brasil ini melakukan penelitian selama 30 tahun untuk meneliti keberadaan Atlantis. Lewat bukunya, Atlantis: The Lost Continent Finally Found, Santos memberikan sejumlah paparan serta analisisnya. Santos menelusur lokasi Atlantis berdasarkan pendekatan ilmu geologi, astronomi, paleontologi, arkeologi, linguistik, etnologi, dan comparative mythology.
Menurut Santos, tidak kunjung ditemukannya jejak Atlantis karena orang-orang mencari di tempat yang salah. Mereka seharusnya mencari lokasi tersebut di Indonesia karena berbagai bukti yang kuat mendukung hal tersebut. Pendapat Santos ini memang masih diperdebatkan mengingat hingga kini belum ada
ekspedisi khusus untuk mencari lokasi Atlantis di kepuluan Indonesia. Dalam
keyakinan Santos, Atlantis merupakan benua yang membentang dari bagian
selatan dari India bagian selatan, Sri Lanka, Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan
Paparan Sunda.
Santos meyakini benua menghilang akibat letusan beberapa gunung berapi yang terjadi bersamaan pada akhir zaman es sekira 11.600 tahun lalu. Di antara
gunung besar yang meletus zaman itu adalah Gunung Krakatau Purba (induk
Gunung Krakatau yang meletus pada 1883) yang konon letusannya sanggup
menggelapkan seluruh dunia. Letusan gunung berapi yang terjadi bersamaan ini
menimbulkan gempa, pencairan es, banjir, serta gelombang tsunami sangat
besar. Saat gunung berapi itu meletus, ledakannya membuka Selat Sunda.
Peristiwa itu juga mengakibatkan tenggelamnya sebagian permukaan bumi yang
kemudian disebut Atlantis.
Bencana mahadahsyat ini juga mengakibatkan punahnya hampir 70 persen
spesies mamalia yang hidup pada masa itu, termasuk manusia. Mereka yang
selamat kemudian berpencar ke berbagai penjuru dunia dengan membawa
peradaban mereka di wilayah baru. “Kemungkina n besar dua atau tiga spesies
manusia seperti „hobbit‟ yang baru-baru ini ditemukan di Pulau Flores musnah
dalam waktu yang hampir sama,” tulis Santos. Sebelum terjadinya bencana
banjir itu, beberapa wilayah Indonesia seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan
Nusa Tenggara diyakini masih menyatu dengan semenanjung Malaysia serta
Benua Asia.
Berdasarkan cerita Plato, Atlantis merupakan negara makmur yang bermandi
matahari sepanjang waktu. Dasar inilah yang menjadi salah satu teori Santos
mengenai keberadaan Atlantis di Indonesia. Perlu dicatat bahwa Atlantis berjaya saat sebagian besar dunia masih diselimuti es di mana temperatur bumi kala itu diperkirakan lebih dingin 15 derajat Celsius daripada sekarang. Wilayah yang bermandi sinar matahari sepanjang waktu pastilah berada di garis khatulistiwa dan Indonesia memiliki prasyarat untuk itu. Dalam cerita yang dituturkan Plato, Atlantis juga digambarkan menjadi pusat peradaban dunia dari budaya, kekayaan alam, ilmu/teknologi, bahasa, dan lain-lain.
Plato juga menceritakan negara Atlantis yang kaya dengan bahan mineral serta memiliki sistem bercocok tanam yang sangat maju. Merujuk cerita Plato, wilayah Atlantis haruslah berada di daerah yang diyakini beriklim tropis yang
memungkinkan adanya banyak bahan mineral dan pertanian yang maju karena
sistem bercocok tanam yang maju hanya akan tumbuh di daerah yang didukung iklim yang tepat seperti iklim tropis. Kekayaan Indonesia termasuk rempahrempah menjadi kemungkinan lain akan keberadaan Atlantis di wilayah
Nusantara ini. Kemasyhuran Indonesia sebagai surga rempah dan mineral
bahkan kemudian dicari-cari Dunia Barat.
Menurut Santos, pulau-pulau di Indonesia yang mencapai ribuan itu merupakan puncak-puncak gunung dan dataran-dataran tinggi benua Atlantis yang dulu tenggelam. Satu hal yang ditekankan Santos adalah banyak peneliti selama ini terkecoh dengan nama Atlantis. Mereka melihat kedekatan nama Atlantis dengan Samudera Atlantik yang terletak di antara Eropa, Amerika dan Afrika. Padahal pada masa kuno hingga era Christoper Columbus atau sebelum
ditemukannya Benua Amerika, Samudra Atlantik yang dimaksud adalah terusan Samudra Pasifik dan Hindia.
Sekali lagi Indonesia memiliki syarat untuk itu karena Indonesia berada di antara dua samudera tersebut. Jika terdapat begitu banyak kemungkinan Indonesia menjadi lokasi sesungguhnya Atlantis lalu, mengapa selama ini nama Indonesia jarang disebut-sebut dalam referensi Atlantis? Santos menilai keengganan Dunia Barat melakukan ekspedisi ataupun mengakui Indonesia sebagai wilayah Atlantis adalah karena hal itu akan mengubah catatan sejarah tentang siapa penemu perdaban. Dengan adanya sejumlah bukti mengenai keberadaan Atlantis di Indonesia maka teori yang mengatakan Barat sebagai penemu dan pusat peradaban dunia akan hancur.
“Kenyataan Atlantis (berada di Indonesia) kemungkinan besar akan mengakibatkan perlunya revisi besar-besaran dalam ilmu humaniora, seperti antropologi, sejarah, linguistik, arkelogi, evolusi, paleantropologi dan bahkan mungkin agama,” tulis Santos dalam bukunya. Selain Santos, banyak arkeolog Amerika Serikat yang juga meyakini Atlantis adalah sebuah pulau besar bernama Sunda Land yang luasnya dua kali negara India. Daratan itu kini tinggal Sumatra, Jawa dan Kalimantan. Salah satu pulau di Indonesia yang kemungkinan bisa menjadi contoh terbaik dari keberadaan sisa-sisa Atlantis adalah Pulau Natuna, Riau.
Berdasarkan penelitian, gen yang dimiliki penduduk asli Natuna mirip dengan bangsa Austronesia tertua. Rumpun bangsa Austronesia yang menjadi cikal bakal bangsa-bangsa Asia merupakan sebuah fenomena besar dalam sejarah keberadaan manusia. Rumpun ini kini tersebar dari Madagaskar di barat hingga Pulau Paskah di Timur. Rumpun bangsa ini juga melahirkan 1.200 bahasa yang kini tersebar di berbagai belahan bumi dan dipakai lebih dari 300 juta orang. Yang menarik, 80 persen dari rumpun penutur bahasa Austronesia tinggal di Kepulauan Nusantara Indonesia. Namun, pendapat Santos dkk yang meyakini bahwa Atlantis berada di Indonesia ini masih harus dikaji karena kurang dilengkapi bukti-bukti.
Pakar Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Prof Wahyu Hantoro mengatakan analisa Santos masih berupa hipotesa. Wahyu juga menilai pelu dijelaskan lebih lanjut kategorisasi jenis kebudayaan tinggi yang ada pada zaman Atlantis serta gelombang setinggi apa yang bisa membuat Paparan Sunda terbelah.(Koran S1)
Ditulis: Artikel Pendidikan




COPYRIGHT © 2013 ARTIKEL PENDIDIKAN
Mengutip atau mengcopy berita di situs ini setidak-tidaknya harus mencantumkan Artikel Pendidikan sebagai sumber berita.


Read More

Kisah Srigala dan Anak Kambing

SUATU ketika ada seekor anak kambing. Tanduk-tanduknya mulai tumbuh dan itu membuatnya berpikir dia sudah jadi kambing dewasa yang jagoan dan bisa mengurus diri sendiri. Maka suatu petang ketika kawanannya bergerak pulang dari padang rumput dan ibunya memanggil-manggil, si Anak Kambing mengabaikannya dan terus saja mengunyah rumput segar. Sesaat kemudian saat ia mengangkat kepala, kawanannya sudah pergi.
PictureDia betul-betul sendirian. Matahari mulai terbenam. Bayang-bayang panjang merayap sepanjang padang. Angin dingin pelan berhembus bersama bayang-bayang, menimbulkan bunyi-bunyi seram di antara rerumputan. Anak Kambing bergidik saat memikirkan si Serigala Jahat. Lalu ia mulai melompat-lompat melintasi padang, mengembik-embik memanggil ibunya. Tapi belum separuh jalan, dekat rerimbunan pohon, muncullah si Serigala!

Anak Kambing tahu harapannya tipis.
“Aku mohon, Tuan Serigala,” katanya gemetar. “Aku tahu engkau akan menyantapku. Tapi sebelumnya, tiupkanlah dulu satu lagu dengan serulingmu karena aku ingin menari dan bergembira selagi masih bisa.” 

Serigala setuju. Dia senang memainkan sedikit musik sebelum makan, maka ia mulai meniupkan satu lagu riang. Anak Kambing melompat dan bergoyang-goyang penuh semangat.
Sementara itu, kawanan kambing sedang bergerak perlahan menuju rumah. Di keheningan malam, tiupan seruling Serigala terdengar sampai jauh. Anjing-anjing gembala menegakkan telinga mereka. Mereka mengenali lagu yang Serigala selalu nyanyikan sebelum berpesta dan mereka buru-buru kembali ke padang rumput. Lagu si Serigala mandek seketika, dan sembari berlari, dengan anjing-anjing mengejar dekat di belakangnya, ia menyumpahi dirinya sendiri karena memainkan seruling demi bersenang-senang, padahal ia seharusnya teguh pada niat semula untuk memangsa si Anak Kambing.
   
Hikmah cerita ini adalah jangan biarkan apa pun mengalihkanmu dari tujuan yang ingin kau raih.
Aesop adalah seorang pendongeng (storyteller) yang hidup di Yunani sekitar 600 tahun sebelum Masehi. Yang istimewa dari Aesop adalah, ia menuangkan kebijakan2 atau kadang kritikan2nya dalam bentuk cerita binatang atau fable. Sumber dari www.cmindonesia.com





COPYRIGHT © 2013 ARTIKEL PENDIDIKAN
Mengutip atau mengcopy berita di situs ini setidak-tidaknya harus mencantumkan Artikel Pendidikan sebagai sumber berita.

Read More

Tiga Matahari dan Pelangi Terbalik Muncul di Tiongkok

alt
Tiga matahari serta "pelangi terbalik," muncul di beberapa kota di wilayah pesisir timur Tiongkok  pada 10 Desember, membuat kebingungan sejumlah komentar di Internet.
Seorang netizen dari Kota Nantong menulis di Nantong Hao Bin Forumbahwa ia telah menyaksikan tontonan yang menakjubkan Senin pagi, menurutYangtse Evening Post. Dalam foto-foto yang diambilnya, terlihat jelas  matahari dan sepasang titik terang kecil.
Netizens dari Shanghai, Suzhou, Changzhou, dan Danyang juga menangkap peristiwa, dua titik terang simetris pada kedua sisi matahari.

Sementara dalam perjalanan bekerja sekitar 9 pagi, Mr He dari Nanjing terkejut melihat pelangi dalam bentuk senyuman, apalagi hari itu tidak ada hujan, iapun mengambil gambar tersebut.
Ini fenomena luar biasa dengan cepat menyebar di Internet, bertepatan dengan ketakutan akan kalender Maya, yang telah ditafsirkan oleh beberapa kalangan bahwa 21 Desember tahun ini sebagai hari kiamat. Banyak juga mencemooh ide itu bahwa tempat itu pertanda langit meramalkan adanya semacam bencana.
altAhli meteorologi daratan mengacu pada fenomena abnormal matahari tiruan atau sundogs (Parhelia), sebuah fenomena optik yang dihasilkan oleh kristal es, menciptakan busur berwarna atau putih dan bintik-bintik di langit.
Menurut para ilmuwan, matahari yang lebih kecil sebenarnya bayangan matahari yang sebenarnya. Fenomena atmosfer yang tidak biasa tidak  berlangsung lama, hanya beberapa menit, kurang dari satu jam, dan hanya terjadi di bawah kondisi yang sangat jarang terjadi.
Pertama, cahaya matahari harus melewati kristal es di awan cirrus tinggi yang terletak di troposfer atas. Kedua, awan harus cukup tipis untuk cahaya bisa menembus. Akhirnya, matahari tiruan hanya dapat diamati dari sudut relatif tertentu terhadap matahari, kristal es, dan pandangan.
Namun, beberapa pengusaha Tiongkok  tidak memberi penjelasan ini. Beberapa bahkan membayar karyawan mereka "cuti hari kiamat," dan memberi setiap orang "hadiah tas untuk bertahan hidup" yang berisi barang-barang seperti lilin, sekotak korek api, sebotol air, mie instan dan tas  untuk berjaga-jaga. (EpochTimes/sua) Sumber dari www.erabaru.net
Read the original Chinese article





COPYRIGHT © 2013 ARTIKEL PENDIDIKAN
Mengutip atau mengcopy berita di situs ini setidak-tidaknya harus mencantumkan Artikel Pendidikan sebagai sumber berita.

Read More

Misteri Balok Raksasa yang Terhempas dari Jantung Bima Sakti

Dua balok cahaya raksasa terhempas keluar dari jantung Bima Sakti satu juta tahun lalu merupakan ledakan dahsyat dari energi yang akan dibutuhkan sebuah lubang hitam untu melahap sebuah massa 10.000 kali dari Matahari.
“Sejumlah pancaran samar yang kita saksikan saat ini adalah sebuah peninggalan atau sebagai bayangan apa yang pernah terjadi satu juta tahun lalu," kata Meng Su, astronom dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics, setelah Space Telescope Fermi mendeteksi jejak ledakan itu.
Pancaran balok raksasa tersebut sangat membantu menguak 'gelembung' misterius yang mengelilingi pusat galaksi kita.
alt"Penampakan tersebut memperkuat pandangan terhadap inti galaksi aktif dalam Bima Sakti yang relatif baru," tambahnya.
Dua pancaran atau semburan itu dideteksi oleh teleskop ruang angkasa Fermi milik NASA. Teleskop ini diregang dari pusat galaksi dengan jarak 27.000 tahun cahaya di atas dan bawah bidang galaksi.
Ini merupakan pancaran sinar gamma pertama yang pernah ditemukan dan satu-satunya dideteksi paling dekat oleh Fermi.
Finkbeiner memperkirakan bahwa sebuah awan molekul dengan berat sekitar 10.000 kali masa Matahari akan dibutuhkan.
“Mendorong 10.000 kali matahari ke dalam lubang hitam sekaligus akan melakukan trik. Lubang hitam adalah pemakan apapun, sehingga beberapa dari material akan dimuntahkan,” kata CFA rekan penulis Daniel Finkbeiner.
Pancaran yang baru ditemukan kemungkinan berhubungan dengan gelembung sinar gamma misterius yang terdeteksi Fermi pada 2010. Gelembung-gelembung itu juga dapat menjangkau 27.000 tahun cahaya dari pusat Bima Sakti. Namun, di mana gelembung tegak lurus terhadap bidang galaksi, pancaran sinar gamma miring pada sudut 15 derajat. Hal ini mungkin mencerminkan kemiringan cakram akresi di sekitar lubang hitam maha-raksasa.
Kedua struktur terbentuk berbeda. Pancaran dibuat ketika plasma disemprotkan keluar dari pusat galaksi, menyusul bidang kotrek seperti magnet yang menyimpannya secara terfokus. Gelembung sinar gamma kemungkinan diciptakan oleh 'angin' dari materi panas yang bertiup ke luar dari cakram akresi lubang hitam.
Kedua pancaran dan gelembung diperkuat oleh hamburan Compton terbalik. Dalam proses tersebut, elektron yang bergerak mendekati kecepatan cahaya berbenturan dengan energi cahaya rendah, seperti radio atau foton inframerah. Benturan meningkatkan energi dari foton menjadi bagian sinar gamma dari spektrum elektromagnetik.
Temuan ini membuka lembaran tentang kapan Bima Sakti terakhir kalinya aktif. Sebuah usia minimum dapat dihitung dengan membagi 27.000 tahun cahaya dari panjang pancaran tersebut lewat perkiraan kecepatannya. Namun, ada kemungkinan telah bertahan lebih lama lagi.
"Pancaran ini mungkin berkedap-kedip dan tidak sesuai dengan lubang hitam raksasa yang secara bergantian menelan dan menghirup material," kata Finkbeiner. (Erabaru/DM/sua)
Sumber dari www.erabaru.net





COPYRIGHT © 2013 ARTIKEL PENDIDIKAN
Mengutip atau mengcopy berita di situs ini setidak-tidaknya harus mencantumkan Artikel Pendidikan sebagai sumber berita.

Read More

Microquasar Hasilkan Nebula Manatee Raksasa

Supernova sisa W50 telah dijuluki sebagai Nebula Manatee Raksasa berdasarkan bidikan baru dari Karl G. Jansky Very Large Array (VLA).
W50 terbentuk ketika sebuah bintang raksasa meledak sekitar 20.000 tahun lalu dalam konstelasi Aquila, 18.000 tahun cahaya, meninggalkan gelembung besar debu dan gas yang berputar-putar pada sebuah piringan, diperkirakan di sekitar lubang hitam.
Medan magnet pembentukan ini bergaris perangkap partikel bermuatan dari piringan, mendepak mereka dalam pancaran-apancaran yang bergerak dalam kecepatan cahaya. Sistem ini memancarkan gelombang radio dan sinar-X, dan disebut mikrokuasar SS 433.
alt
Kiri: Supernova W50 sisa di radio (hijau) bersinar dengan latar belakang
 inframerah dari bintang dan debu (merah). (NSF Karl G. Jansky Very
Large Array (VLA), NRAO / AUI / NSF, K. Golap, M. Goss, Lebar
  Lapangan NASA Survey Explorer (WISE). Kanan: Seekor Manatee
     Florida terletak di bawah air di Three Springs Sisters, Crystal River,
Florida. (Tracy Colson)
Pancaran-pancaran ini telah menciptakan tonjolan pada gelembung W50 dan, berputar seperti goyah, membentuk pola pembuka botol di seluruh tonjolan.
W50 telah dinamai tahun 1958 oleh Westerhout Gart astronom Belanda yang disebutnya sebagai sumber radio ke-50 yang terdaftar dalam katalog Westerhout.
Heidi Winter di Observatorium Radio Astronomi Nasional mencatat bahwa awan mirip Manatee Florida terancam punah. Winter menyarankan julukan sebagai W50 terlihat seperti pose khas sapi laut, bertumpu pada punggung dengan sirip yang memegang perutnya.
Benda  lembut ini rentan cedera terhadap baling-baling kapal, yang sering berakhir ditemukan dengan bekas luka dalam melengkung seperti busur yang dihasilkan akibat pancaran kuat W50. (EpochTimes/sua). Sumber dari www.erabaru.net





COPYRIGHT © 2013 ARTIKEL PENDIDIKAN
Mengutip atau mengcopy berita di situs ini setidak-tidaknya harus mencantumkan Artikel Pendidikan sebagai sumber berita.

Read More

Cerita Inspiratif: Menang vs Kalah

Ada seorang gadis walaupun percaya kepada Tuhan, tetapi dia sangat membenci kakaknya,. Sejak kecil mereka berdua sudah tidak akur, sering berkelahi terkadang sampai saling menjambak rambut masing-masing.
Biasanya pada saat menata meja makan, mereka berdua sering sengaja tidak meletakkan sumpit atau hanya meletakkan sebuah sumpit di meja tempat duduk masing-masing.
altPada suatu ketika, giliran si adik yang menata meja, di dalam hatinya mengatakan kesempatan membalas dendam telah tiba,.Lalu dia sengaja hanya menata sebuah sumpit di tempat kakaknya. Tanpa diduga perbuatannya itu dilihat oleh papanya, akibatnya papanya memukul tangannya sampai bengkak, dia kesakitan menangis sampai tidak ada suara, dan tidak dapat makan nasi.
Kejadian seperti ini sering terjadi, sehingga dendam antara kedua kakak adik tersebut semakin besar.
Suatu saat si adik menceritakan, pada saat itu dia sering sendirian bersembunyi dibelakang rumahnya dengan wajah penuh airmata berdoa kepada Tuhan, “Tuhan, saya ingin mencintai kakak saya, tetapi saya tidak bisa melakukannya!”
Akhirnya pada suatu hari, dia mendengar sebuah suara menjawab, “Asalkan engkau mau, pada suatu hari engkau pasti bisa melakukannya!”
Sebulan kemudian, kakaknya mulai mencari masalah sengaja menyindir dan memancing kemarahannya,. Anehnya ketika gadis ini ingin membalas perkataan kakaknya, tiba-tiba mulutnya tidak dapat dibuka, “Tuhan, tolong berikan kesabaran kepada saya, tolong berikan kesabaran kepada saya!”  Di dalam hatinya dia terus berdoa, akhirnya dia dapat bersabar, dia dapat melakukan perkataan “dimarah tidak membalas, dipukul juga tidak membalas.”
Sebelah tangan ditepuk tidak akan menimbulkan suara, karena kesabarannya, menyebabkan kakaknya memperhatikannya, lama kelamaan, kakaknya juga tidak memancing kemarahannya lagi.
Pada suatu hari, tiba-tiba kakaknya membawa koreksi perangko kesayangannya menghadiahkannya kepada gadis ini. Gadis ini terkejut dan heran bertanya kepada kakaknya, “Kenapa engkau demikian baik terhadap saya?”
Kakaknya menjawab , “Engkau yang terlebih dahulu berubah bukankah demikian?”
Terkadang, kita merasa telah menang, tetapi kenyataannya sebenarnya adalah kita telah kalah! Karena yang kita menang adalah “wajah kita”, tetapi kita kehilangan “hati” kita. Sebaliknya, jika kita dapat melakukan “dimaki tidak membalas, dipukul juga tidak membalas,” kelihatan seperti  “kalah”  tetapi kita sebenarnya sudah “menang”,  bahkan kita menang dengan sangat indah! Sumber dari www.erabaru.net




COPYRIGHT © 2013 ARTIKEL PENDIDIKAN
Mengutip atau mengcopy berita di situs ini setidak-tidaknya harus mencantumkan Artikel Pendidikan sebagai sumber berita.


Read More

Cerita Inspiratif: Sang Layar dan Dayung Kayu

Di atas permukaan sungai yang luas, sebuah perahu nelayan menaikkan layar putihnya berlayar mengikuti arah angin. Layar putih tertiup angin, mendorong perahu itu berlayar menuju kedepan.
Layar putih mengagumi dirinya sendiri, dari bayangan air sungai dia melihat dirinya sendiri bagaikan sebuah kupu-kupu besar dan cantik yang sedang terbang, sungguh membanggakan dan terlihat gagah sekali!


altOleh sebab itu, layar putih menertawakan sebuah dayung kayu yang diletakkan di atas dek perahu: “Oh dayung kayu, engkau si pemalas yang tidak mempunyai kemampuan apapun hanya terbaring disana saja, perahu nelayan mengarungi sungai menerjang ombak, bergerak dengan cepat ke depan, semuanya tergantung kepada kekuatan saya! Sedangkan engkau tidak bisa melakukan apapun, hanya berbaring tertidur dan malas-malasan diatas dek!”
Dayung kayu sama sekali tidak mengubris, tanpa mengeluarkan suara menanggapi ejekan layar putih, terlihat seperti sedang tertidur nyenyak.
Menjelang malam, nelayan sudah akan berlayar kembali ke pantai. Nelayan melepaskan tali layar, layar putih segera terjatuh diatas dek. Nelayan segera menggulung dan mengikatnya di tiang. Berikutnya, nelayan mengambil dayung kayu, lalu mengayuh diatas permukaan air sungai mendorong dan membalikkan perahu menuju kearah pantai.
Layar putih dengan panik menjerit, “Kenapa menggulung saya? Kenapa menggunakan dayung kayu yang tidak berguna ini?”
“Ha..ha... sekarang engkau seharusnya sudah mengerti bukan?” kata dayung kayu.
Dayung kayu di atas air mengayuh dengan cepat. Sembari tertawa bangga  ia berkata kepada layar putih, “Engkau hanya bisa gagah jika mengikuti arah angin, sedangkan saya, walaupun hanya sepotong kayu kecil, tetapi dapat berjalan searah atau berlawanan dengan arah angin.”
Sumber dari www.erabaru.net




COPYRIGHT © 2013 ARTIKEL PENDIDIKAN
Mengutip atau mengcopy berita di situs ini setidak-tidaknya harus mencantumkan Artikel Pendidikan sebagai sumber berita.

Read More

1/27/2013

Kisah Para Kelinci dan Para Kodok


altSejak para kelinci selalu terancam oleh berbagai bahaya di sekitar mereka, para kelinci jadi putus asa dan mengadakan rapat khusus para kelinci.

“Saudara-saudaraku para kelinci,” kata ketua kelinci. “Kita adalah mahluk yang selalu terancam bahaya…”

“Betuuuuul, betuuuul, betuuuuuul,” sahut kelinci-kelinci lainnya.

“Bahaya selalu mengintai kita setiap hari. Dari bermacam binatang buas, dari burung garuda, dari manusia yang memburu kita!”

“Betuuuuuul, betuuuul, betuuuul,” sahut yang lain.

“Daripada setiap hari dicekam ketakutan…lebih baik kita bunuh diri saja bersama-sama!”

“Mari bunuh diri,”sahut kelinci-kelinci yang lain.

Akhirnya mereka sepakat untuk bunuh diri bersama-sama, dari tebing yag tinggi itu terjun ke kolam, karena merasa bahwa mereka adalah makhluk yang paling menderita.

Di kolam, para kodok sedang asyik bercengkerma duduk di atas daun teratai, atau tepian kolam, menikmati indahnya bulan purnama. Ada yang bernyanyi bersahut-sahutan. Tiba-tiba para kodok terdiam ketika mendengar suara gemuruh datang. Mereka berteriak ketakutan dan berlompatan sembunyi didalam kolam.

Melihat para kodok yang ketakutan atas kedatangan mereka, salah satu dari mereka berkata: “Stop, kawan-kawan. Ternyata masih ada mahluk yang lebih sengsara dari kita. Para kodok itu bahkan takut pada kita! Kita tak perlu bunuh diri!”

“Betuuuuuul, betuuuul, betuuuul,” sahut yang lain, “lebih baik hidup dari pada mati bunuh diri.”
Akhirnya mereka tidak jadi bunuh diri.

Dari cerita di atas menggambarkan bahwa betapapun sengsaranya seseorang yang hidup di dunia ini masih ada yang lebih sengsara. (Alx)


Aesop adalah seorang pendongeng (storyteller) yang hidup di Yunani sekitar 600 tahun sebelum Masehi. Yang istimewa dari Aesop adalah, ia menuangkan kebijakan2 atau kadang kritikan2nya dalam bentuk cerita binatang atau fable. Sumber dari www.erabaru.net




COPYRIGHT © 2013 ARTIKEL PENDIDIKAN
Mengutip atau mengcopy berita di situs ini setidak-tidaknya harus mencantumkan Artikel Pendidikan sebagai sumber berita.

Read More

Kisah Keledai dan Anjing dalam pangkuan


Sementara anjing kesayangan tinggal di dalam rumah, dan benar-benar kesayangan dari tuannya. Ia selalu diajak bermain oleh tuannya, bercanda dan bahkan tidur di pangkuan tuannya. Sementara si keledai banyak yang harus dikerjakan. Harus membajak sawah di siang hari dan menarik roda penggilingan di malam harinya.

alt
Pada suatu saat ada orang yang punya seekor keledai dan anjing kesayangan yang cantik. Keledai tinggal di kandang dan dicukupi dengan jagung dan jerami sebagai makanan kesukaannya. Sebagai keledai, tak ada yang lebih baik dari pada itu.


Keledai sering mengeluh atas nasib buruknya, dan melihat betapa enaknya hidup anjing kesayangan yang hidup penuh kemewahan, membuatya iri hati. Lama-lama ia berpikir, kalau saja ia bersikap seperti anjing kesayangan terhadap tuannya, ia pasti akan disayang juga oleh sang tuan.

Maka pada suatu hari, ia melepaskan diri dari kandang, lalu berlari masuk rumah. Ia mulai bertingkah aneh, berdiri pada dua kakinya, lalu menjilati wajah tuannya seperti anjing kesayangan. Kemudian mengibas-ngibaskan ekor panjangnya dan membuat meja makan berantakan dan piring gelas pecah.

Melihat sang tuan dalam bahaya, para pelayan lalu mengusir keledai yang menindih sang tuan dengan kedua kaki depannya, lalu memukulinya dangan tongkat dan cemeti berkali-kali sampai ia tak bisa bangun. Lalu dalam keadaan terkulai lemas, keledai berkata: “Bodohnya aku! Kenapa aku tidak puas dengan diriku sendiri, kenapa aku harus meniru perilaku anjing kesayangan itu. Huh, lagipula hanya seekor anjing saja, apa bagusnya?”

Cerita di atas menggambarkan bahwa sifat iri hati seseorang akhirnya hanya akan membuat sengsara diri sendiri. (alx)

Aesop adalah seorang pendongeng (storyteller) yang hidup di Yunani sekitar 600 tahun sebelum Masehi. Yang istimewa dari Aesop adalah, ia menuangkan kebijakan-kebijakan atau kadang kritikan-kritikannya dalam bentuk cerita binatang atau fable. Sumber dari www.erabaru.net




COPYRIGHT © 2013 ARTIKEL PENDIDIKAN
Mengutip atau mengcopy berita di situs ini setidak-tidaknya harus mencantumkan Artikel Pendidikan sebagai sumber berita.

Read More

Kisah Kampak Si Penebang Kayu

Kampak sangat penting artinya bagi seorang penebang pohon. Tanpa alat ini, ia tak bisa bekerja. Dan kalau tak bisa bekerja, ia akan kehilangan mata pencaharian. Apa yang akan terjadi bila seorang penebang pohon kehilangan mata pencahariannya?


alt  
Penebang pohon sedang menebang pohon besar dengan kampaknya yang besar di pinggir sungai.  Ada seorang kaya yang memesan pohon besar itu
untuk dibuat rumah.

Dengan itu ia akan mendapat upah yang besar. Ia bersyukur karena isterinya sudah kehabisan beras, dan perlu membeli susu untuk bayinya yang masih kecil. Ingat anaknya, ia lalu bersemangat mengayun kampaknya.

 Ia harus menyelesaikan pekerjaannya hari ini, dan memotong-motongnya sesuai ukuran masing-masing. Ia membayangkan setelah selesai nanti ia akan menerima bayaran yang cukup untuk beli beras dan susu untuk satu bulan!
 
Tiba-tiba… blang!...kampak itu terlepas dari genggaman tangannya, dan bum! Kampak terlempar jatuh ke  sungai dan masuk ke dalam air yang dalam.
 
Si penebang pohon duduk di pinggir sungai dengan sedih. Tak mungkin ia masuk sungai itu. Selain airnya deras dan dalam, sungai itu juga banyak buayanya.

Kehilangan kampak, bagaimana ia bisa menyelesaikan penebangan pohon itu. Dan  tanpa penyelesaian kerjanya, bagaimana ia akan mendapat bayaran? Dan tanpa uang bayaran, bagaimana mungkin ia membeli beras dan susu untuk anaknya?
 
Penebang pohon menangis sedih di pinggir sungai. Mercurius, dewa penjaga sungai yang bersemayam di dasar sungai, muncul ke permukaan dan bertanya: “Hai penebang pohon, kenapa kau menangis sedih?”
 
Penebang pohon lalu menceritakan perihal kampaknya yang jatuh tenggelam ke dasar sungai. Mendengar itu Mercurius lalu masuk ke dalam sungai, dan sebentar kemudian muncul kembali, membawa sebuah kampak emas.

“Apakah ini kampakmu yang tenggelam itu?” tanya Mercurius.

Penebang pohon menggeleng sedih. “Bukan,” jawabnya. “Itu bukan kapakku.”

Mercrius masuk kembali ke dalam sungai, dan keluar dengan kampak perak. Lagi ia bertanya kepada penebang pohon.

“Ini kampakmu?” tanya Mercurius.

Lagi-lagi penebang pohon menggeleng sedih.

“Bukan, itu bukan kampakku,” jawabnya.

Mercurius masuk kembali ke dalam air. Lalu muncul lagi dengan kampak besi.

Serta merta penebang pohon kegirangan.

“Nha, itu kampakku! Itu kampakku! Bolehkah aku minta kembali?”
 
Mercurius dengan senang hati memberikan kampak si penebang pohon. Ia juga sangat terkesan dengan kejujuran si penebang pohon. Ia sama sekali tidak tergiur dengan kampak emas dan kampak perak karena bukan miliknya.

Mercurius lalu menghadiahinya dengan kampak emas dan kampak perak sekaligus.
 
Ia ceritakan pengalamannya kepada temannya, sesama penebang pohon.

“Aku akan coba peruntunganku,” pikir temannya. Ia melakukan yang sama
seperti si penebang pohon. Ia pura-pura menebang pohon, dan sengaja menjatuhkan kampaknya sampai tenggelam masuk ke dasar sungai. Lalu pura-pura menangis di pinggir sungai.
 
Tak lama kemudian Mercurius muncul, dan bertanya apa yang terjadi.

“Kampakku jatuh tenggelam ke dasar sungai,” katanya pura2 sedih.

Mercurius segera masuk ke dalam sungai, dan muncul kembali dengan kampak emas.

“Apa ini kampakmu?” tanya Mercurius.

“Betul, betul! Itu kampakku yang tenggelam ke dasar sungai,” teriaknya sambil berusaha merebut kampak itu dari tangan Mercurius. Tentu saja Mercurius lebih sigap menghindar.

“Kamu pembohong!” kata Mercurius sambil masuk ke sungai dengan kampak emasnya.

Si pembohong pun gigit jari. Bukan saja ia tidak mendapatkan kampak emas, ia juga kehilangan kampak yang ia jatuhkan ke dasar sungai.
 
Akan halnya si penebang pohon yang pertama, ia jual kampak emasnya, uangnya dipakai sebagai modal usaha. Ia kini jadi pedagang yang kaya dan tetap jujur. Dari kisaha ini diintisarikan bahwa “Jujur itu paling baik”. (Alex)

Aesop adalah seorang pendongeng (storyteller) yang hidup di Yunani sekitar 600 tahun sebelum Masehi. Yang istimewa dari Aesop adalah, ia menuangkan kebijakannya atau kadang kritikannya dalam bentuk cerita binatang atau fabel.Sumber dari www.erabaru.net




COPYRIGHT © 2013 ARTIKEL PENDIDIKAN
Mengutip atau mengcopy berita di situs ini setidak-tidaknya harus mencantumkan Artikel Pendidikan sebagai sumber berita.

Read More

Kisah Tikus Kota dan Tikus Desa


Seekor tikus kota suatu saat mengunjungi kerabatnya yang tinggal di desa. Untuk makan siang, tikus desa menyajikan tangkai gandum, akar-akaran, dan biji-bijian, dengan sedikit air dingin untuk diminum. Tikus kota makan sangat hemat, menggigit ini sedikit dan itu sedikit, dari sikapnya terlihat jelas bahwa ia makan hanya untuk bersikap sopan.
Setelah makan tikus kota berbicara tentang hidupnya di kota sedangkan tikus desa mendengarkan. Mereka kemudian berisitrahat di sebuah sarang di pagar tanaman dan tidur dengan tenang dan nyaman sampai pagi. Dalam tidurnya tikus desa bermimpi dengan semua kemewahan dan kesenangan kehidupan kota yang diceritakan oleh tikus kota. Jadi keesokan harinya ketika tikus kota meminta tikus desa untuk mencoba hidup di kota, ia dengan senang hati mengiyakan.

Tikus Kota dan Tikus DesaKetika mereka sampai di rumah di mana tikus kota tinggal, mereka menemukan di meja ruang makan, terhampar sisa-sisa dari pesta yang sangat mewah. Ada daging manis dan enak, kue kering, keju lezat, memang, makanan yang paling menggiurkan yang bisa dibayangkan seekor tikus. Tapi ketika tikus desa hendak menggigit sedikit remah kue, ia mendengar Kucing mengeong dengan keras dan mencakar di pintu. Dalam ketakutan yang sangat besar, kedua tikus bergegas lari ke tempat persembunyian, dimana mereka berbaring diam untuk waktu yang lama, dengan jantung berdebar kencang, hampir tidak berani bernapas. Ketika akhirnya mereka berani kembali ke meja, tiba-tiba pintu terbuka dan muncul pelayan untuk membersihkan meja, diikuti oleh Anjing penjaga rumah.
Sejurus kemudian, tikus desa mengambil tas dan payungnya, keluar dari sarang tikus kota dan berkata, “Kamu mungkin bisa makan enak dan lezat disini sementara saya tidak, tapi saya lebih suka makanan sederhana dan hidup aman tanpa ketakutan di desa.”
Moral dari kisah ini: Kemiskinan dengan keamanan yang lebih baik daripada kaya di tengah-tengah ketakutan dan ketidakpastian.(Erabaru/snd)

Kisah ini adalah bagian dari Seri Dongeng Aesop
Aesop adalah seorang pendongeng yang konon hidup 600 tahun sebelum Masehi. Dongeng-dongengnya selalu mengajarkan kebaikan atau kebijakan untuk manusia. Sumber dari www.erabaru.net

Read More

Kisah Burung Merpati dan Semut

Seekor Semut sedang merayap diatas pohon, ketika tiba-tiba berhenti. "Saya hauuuus!“ katanya nyaring. "Tuh, disana ada sungai. Kau bisa cari minum disana. Sungainya tak jauh dari sini,“ kata burung Merpati yang hinggap di sebuah ranting tak jauh dari situ.

"Tapi hati-hati ya, jangan sampai kecebur ke sungai,“ Semut bergegas menuju sungai dan minum air sepuasnya.

Tiba-tiba angin bertiup kencang dan menjatuhkan Semut ke sungai. "Tolooooong!“ Semut berteriak, "Saya tenggelam!”

Merpati tahu harus bertindak cepat untuk menolong Semut. Dengan paruhnya ia patahkan sebuah ranting pohon beserta daunnya, lalu membawanya terbang di atas sungai dan menjatuhkannya untuk Semut.

Semut memanjat ranting itu dan berenang ke tepian. Tak lama setelah peristiwa itu, Semut melihat seorang pemburu. Ia sedang memasang perangkap untuk menangkap burung Merpati. Burung Merpati sedang terbang menuju perangkap. Semut tahu bahwa harus bertindak cepat untuk menyelamatkan burung Merpati.

Semut membuka mulutnya lebar-lebar dan menggigit kuat-kuat kaki pemburu yang telanjang. “Aduuhh!” teriak si Pemburu kaget. Merpati mendengar teriakan Pemburu segera terbang menjauh.

Cerita di atas menunjukkan bahwa satu perbuatan baik akan membuahkan perbuatan baik lainnya.
Kisah ini adalah bagian dari Seri Dongeng Aesop
Aesop adalah seorang pendongeng yang konon hidup 600 tahun sebelum Masehi. Dongeng-dongengnya selalu mengajarkan kebaikan atau kebijakan untuk manusia.

Sumber dari www.erabaru.com





COPYRIGHT © 2013 ARTIKEL PENDIDIKAN
Mengutip atau mengcopy berita di situs ini setidak-tidaknya harus mencantumkan Artikel Pendidikan sebagai sumber berita.





Read More

Kisah Burung Hantu dan Belalang

Burung Hantu dan Belalang
Burung hantu selalu tidur di siang hari. Setelah matahari terbenam, ketika cahaya merah memudar dari langit dan perlahan-lahan bayangan naik dia menggeliat dan berkedip dari lubang pohon tua. Sekarang dia berseru "hoo-hoo-hoo-oo-oo" bergema melalui kayu yang rimbun dan ia mulai berburu  serangga, kumbang, katak dan tikus sebagai makanan kesukaannya.

Saat ini ada seekor  burung hantu tua yang galak, terutama jika ada yang mengganggu saat ia tidur. Suatu sore musim panas yang hangat saat ia tertidur jauh di dalam lubang pohon tua, belalang di dekatnya mulai menyanyikan lagu gembira namun sangat menyesakkan telinga.  Burung hantu tua menengok dari lubang pohon yang digunakan sebagai pintu dan jendela.
"Pergi dari sini, tuan," katanya kepada belalang tersebut. "Apakah Anda tidak memiliki sopan santun? Anda setidaknya harus menghormati usia saya dan membiarkan saya tidur dengan tenang! "

Tapi Belalang menjawab dengan kasar bahwa adalah juga haknya di tempat ini saat matahari bersinar sama di pohon tua. Lalu ia meneriakkan suara lebih keras dan lagu berisik yang menjadi-jadi.

Burung hantu tua yang bijak tahu benar bahwa tak ada gunanya berdebat dengan Belalang keras kepala ini. Selain itu, matanya semakin rabun untuk memungkinkan dirinya menghukum Belalang. Akhirnya dia melupakan semua kata keras dan kembali berbicara dengan sangat ramah kepadanya.
 "Tuan yang baik hati," katanya, "jika saya harus tetap terjaga, saya akan datang untuk menikmati nyanyian Anda.  Tapi saat ini saya memiliki anggur lezat di sini, kiriman dari Olympus,  saya kira merupakan minuman Apollo sebelum ia menyanyi untuk para dewa tinggi. Silahkan datang dan rasakan minuman lezat ini dengan saya. Saya tahu itu akan membuat Anda bernyanyi seperti Apollo . "
 Belalang bodoh itu terhanyut oleh kata-kata sanjungan burung hantu. Akhirnya dia melompat ke sarang burung hantu, begitu belalang cukup dekat dalam jangkauan penglihatan, ia menerkam dan memakannya.


Makna dari kisah ini: Pujian terkadang bukanlah bukti kagum yang sesungguhnya. Jangan biarkan pujian melambungkan Anda sehingga lengah melawan musuh.
Kisah ini adalah bagian dari Seri Dongeng Aesop
Aesop adalah seorang pendongeng yang konon hidup 600 tahun sebelum Masehi. Dongeng-dongengnya selalu mengajarkan kebaikan atau kebijakan untuk manusia.

Sumber dari www.erabaru.com




COPYRIGHT © 2013 ARTIKEL PENDIDIKAN
Mengutip atau mengcopy berita di situs ini setidak-tidaknya harus mencantumkan Artikel Pendidikan sebagai sumber berita.

Read More

Bagaimana Otak Kita Bekerja ?


4 Kunci Rahasia Bagaimana Otak Bekerja
Barangkali Anda sudah pernah mendengar anekdot ini. Alkisah, di sebuah pameran International Neurology Expo di Singapore dijual replika otak asli orang Indonesia, Jepang dan Amerika. Dalam daftar harga, tertera otak manusia Indonesia berharga paling mahal. Salah seorang pengunjung dari tanah air, dengan penasaran dan setengah bangga bertanya, kenapa otak orang Indonesia harganya paling mahal. Karena jarang dipakai, begitu jawaban sang penjaga stan.
Anekdot itu terngiang kembali di otak saya ketika minggu lalu saya membaca sebuah buku bertajuk Brain Rules : Principles for Thriving at Work, Home and School. Buku yang ditulis oleh John Medina, salah satu pakar biologi saraf terkemuka asal Amerika ini, berkisah tentang sejumlah aturan bagaimana sesungguhnya otak kita berkerja dan beroperasi. Disini kita hanya mencoba menjenguk empat aturan diantaranya.

Rule 1 : Exercise Does Enhance Your Brain. Ya, berolahraga secara rutin dan melakukan pergerakan yang aktif ternyata memberikan impak yang amat besar bagi kesehatan otak. Dalam buku itu disebutkan, orang yang rajin berolahraga dan aktif bergerak dalam jangka panjang otaknya akan memiliki kemampuan problem solving dan reasoning yang jauh lebih tangguh dibanding mereka yang malas bergerak dan berolahraga.
Itulah mengapa, orang yang malas melakukan olahraga dan seharian hanya duduk didepan cubicle sambil melototin layar komputer otaknya bisa pelan-pelan tumpul dan cepat pikun kelak ketika berusia lanjut. Ini persis seperti minggu lalu ketika saya berkunjung ke salah satu teman ayah saya yang baru berusia 60-an tahun. Opa satu ini sejak muda nyaris tak pernah olahraga, demikian juga setelah pensiun. Jadi ia tak lagi mengenali saya ketika saya datang bertandang ke rumahnya yang asri di Bintaro. Dan ketika saya kebelet ingin buang air kecil serta bertanya, Om di mana kamar mandinya; dia mendadak kebingungan sambil celingukan, dimana ya kamar mandinya (duh !).
Anda tidak ingin tulalit seperti itu kan? So, do exercise every single morning. Rasakan kesegaran udara di pagi hari, dan jangan pernah biarkan otak Anda mati sebelum waktunya.

Rule 2 : Multitasking is a myth. Multitasking itu hanyalah mitos. Sebab, menurut John Medina, otak kita bekerja dengan cara sekuensial (ber-urutan) dan tidak pernah bisa dipaksa bekerja secara paralel. Itulah mengapa, mengemudikan mobil sambi berhaha-hihi via ponsel langsung meningkatkan resiko kecelakaan hingga 9 kali lipat. Dan itulah mengapa, melakukan penyelesaian tugas sambil berkali-kali mendapatkan interupsi akan menghasilkan kualitas kerja 50 % lebih buruk dan 50 % lebih lamban.
Jadi kalau selama ini Anda rajin melakukan multitasking – misalnya menyelesaikan laporan sambil tengak-tengok status via Facebook; resiko kelambanan kerja dan penurunan akurasi laporan akan kian meningkat secara dramatis. Karena itu, usahakanlah agar selalu mengerjakan tugas secara fokus dan bertahap serta semuanya digarap secara sistematis.

Rule 3 : Ten Minutes Attention Span. Medina bilang, ketika mendengarkan presentasi, ceramah, kuliah, atau mendengarkan orang lain ngecap, otak kita ternyata hanya bertahan untuk menaruh atensi maksimal 10 menit. Setelah itu, konsentrasi kita untuk mendengarkan/ menyimak turun secara signifikan. Jadi kalau ada orang yang nyerocos memberikan ceramah atau presentasi tanpa henti selama lebih dari 30 menit, maka hanya kesia-siaan yang akan diperoleh. Sebab, otak para audiens tak akan pernah bisa lagi menangkap isi informasi secara optimal.
So, kelak jika Anda mendapat kesempatan presentasi atau memberikan informasi; lakukanlah small break setelah 10 menit. Break ini bisa berupa menyilakan audiens untuk bertanya; atau menyelinginya dengan intermezo, atau menyampaikan kisah insiratif plus sekedar anekdot. Dengan ini, maka konsentrasi para audiens akan bisa kembali terpelihara.

Rule 4 atau yang terakhir adalah ini: classroom and cubicle are brain destroyers. Ya, ternyata ada dua lingkungan yang menurut Medina paling brutal membunuh daya kreasi otak kita. Dua lingkungan itu adalah : ruang kelas perkuliahan/sekolah dan ruang cubicle perkantoran.
Ruang kelas yang isinya melulu ceramah oleh dosen/guru yang monoton, satu arah dan acap membosankan, ternyata justru membuat otak kita terpasung mati (!). Ruang cubicle kantor yang membuat Anda tidak banyak bergerak secara aktif, tersekat-sekat, dan hanya memaksa Anda untuk melakukan tugas repetitif juga berpotensi menumpulkan otak Anda.
Jadi bayangkanlah : selama bertahun-tahun (lebih dari 15 tahun!) kita menghabiskan waktu kita di ruang kelas yang monoton nan membosankan. Dan kini, ketika kita bekerja, kita kembali disekap bertahun-tahun dalam ruang cubicle yang juga tidak banyak menawarkan ruang kreasi secara optimal. Dengan kata lain, selama puluhan tahun otak kita dikunci dalam dua lingkungan statis itu, dan jarang dipakai secara maksimal.
Jadi sungguh tak heran, kenapa otak kita harganya paling mahal……..
Resouce: strategimanagemen.net 



COPYRIGHT © 2013 ARTIKEL PENDIDIKAN
Mengutip atau mengcopy berita di situs ini setidak-tidaknya harus mencantumkan Artikel Pendidikan sebagai sumber berita.




Read More

Panduan Cepat Hamil

Hosting Murah

Hosting Indonesia

Featured Video

Tag Cloud

Mendulang Dolar Dengan Bisnis Internet

Featured Content

Pages

Recent Comments

.
Diberdayakan oleh Blogger.

Buscar

© Bunga-Bunga Inspirasi, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena